Archive for June, 2012
29 Jun
Smile
28 Jun
Kemana Kau Pergi Wahai Sahabatku?
aku masih ingat saat-saat itu. saat-saat dimana kita bercanda tertawa riang tanpa beban di pelataran surau, tempat kita belajar ilmu Islam. kau lah pemenang dalam kisah kecilku. kau selalu ingin menjadi nomor satu.
kau pintar dan elok. aku mulai kagum akan kepintaranmu, pun kau memiliki paras yang cantik. aku beruntung bisa bersahabat denganmu. namun keretakan dalam rumah mu tak dapat terelakkan. hingga kau menjadi korban dalam keretakan rumah tangga itu. aku kasihan padamu. ingin rasanya menghiburmu dan mengajakmu tinggal dirumahku. namun apa daya aku tak mampu.
27 Jun
Stephen King Quotes
“Write with the door closed, rewrite with the door open.”
― Stephen King, On Writing
“I am the literary equivalent of a Big Mac and fries.”
― Stephen King
“In many cases when a reader puts a story aside because it ‘got boring,’ the boredom arose because the writer grew enchanted with his powers of description and lost sight of his priority, which is to keep the ball rolling.”
― Stephen King, On Writing
“The most important things are the hardest to say. They are the things you get ashamed of, because words diminish them — words shrink things that seemed limitless when they were in your head to no more than living size when they’re brought out. But it’s more than that, isn’t it? The most important things lie too close to wherever your secret heart is buried, like landmarks to a treasure your enemies would love to steal away. And you may make revelations that cost you dearly only to have people look at you in a funny way, not understanding what you’ve said at all, or why you thought it was so important that you almost cried while you were saying it. That’s the worst, I think. When the secret stays locked within not for want of a tellar but for want of an understanding ear.”
― Stephen King, Different Seasons
5 Jun
Pemergianmu
(Ya Rasulallah…)
Kau masih tersenyum mengubat lara
Selindung derita yang kau rasa
Senyuman yang mententeramkan
Setiap insan yang kebimbangan
Hakikatnya, tak tertanggung lagi derita
Di pangkuan isterimu Humaira?
Menunggu saat ketikanya
Diangkat rohmu bertemu Yang Esa
Tangan dicelup di bejana air
Kau sapu di muka mengurangkan pedih
Beralun zikir menutur kasih
Pada umat dan akhirat
Dan tibalah waktu ajal bertamu
Penuh ketenangan jiwamu berlalu
Linangan air mata syahdu
Iringi pemergianmu
Oh sukarnya untuk umat menerima
Bahkan payah untuk Umar mempercaya
Tetapi iman merelakan jua
Bahawa manusia?kan mati akhirnya
Tak terlafaz kata mengungkap hiba
Gerhanalah seluruh semesta
Walaupun kau telah tiada
Bersemarak cintamu selamanya
Ya Rasulallah
Kau tinggalkan kami warisan yang abadi
Dan bersaksilah sesungguhnya
Kami merinduimu
song by inteam — pemergianmu