Archive for June, 2012

Smile

Kemana Kau Pergi Wahai Sahabatku?

aku masih ingat saat-saat itu. saat-saat dimana kita bercanda tertawa riang tanpa beban di pelataran surau, tempat kita belajar ilmu Islam. kau lah pemenang dalam kisah kecilku. kau selalu ingin menjadi nomor satu.

kau pintar dan elok. aku mulai kagum akan kepintaranmu, pun kau memiliki paras yang cantik. aku beruntung bisa bersahabat denganmu. namun keretakan dalam rumah mu tak dapat terelakkan. hingga kau menjadi korban dalam keretakan rumah tangga itu. aku kasihan padamu. ingin rasanya menghiburmu dan mengajakmu tinggal dirumahku. namun apa daya aku tak mampu.

Stephen King Quotes

“Write with the door closed, rewrite with the door open.”

― Stephen King, On Writing

“I am the literary equivalent of a Big Mac and fries.”

― Stephen King

“In many cases when a reader puts a story aside because it ‘got boring,’ the boredom arose because the writer grew enchanted with his powers of description and lost sight of his priority, which is to keep the ball rolling.”

― Stephen King, On Writing

“The most important things are the hardest to say. They are the things you get ashamed of, because words diminish them — words shrink things that seemed limitless when they were in your head to no more than living size when they’re brought out. But it’s more than that, isn’t it? The most important things lie too close to wherever your secret heart is buried, like landmarks to a treasure your enemies would love to steal away. And you may make revelations that cost you dearly only to have people look at you in a funny way, not understanding what you’ve said at all, or why you thought it was so important that you almost cried while you were saying it. That’s the worst, I think. When the secret stays locked within not for want of a tellar but for want of an understanding ear.”
Stephen King, Different Seasons

Idonowhour

Pemergianmu

I LOVE RASULULLAH S.A.W

(Ya Rasulallah…)

Kau masih tersenyum mengubat lara

Selindung derita yang kau rasa

Senyuman yang mententeramkan

Setiap insan yang kebimbangan

Hakikatnya, tak tertanggung lagi derita

Di pangkuan isterimu Humaira?

Menunggu saat ketikanya

Diangkat rohmu bertemu Yang Esa

Tangan dicelup di bejana air

Kau sapu di muka mengurangkan pedih

Beralun zikir menutur kasih

Pada umat dan akhirat

Dan tibalah waktu ajal bertamu

Penuh ketenangan jiwamu berlalu

Linangan air mata syahdu

Iringi pemergianmu

Oh sukarnya untuk umat menerima

Bahkan payah untuk Umar mempercaya

Tetapi iman merelakan jua

Bahawa manusia?kan mati akhirnya

Tak terlafaz kata mengungkap hiba

Gerhanalah seluruh semesta

Walaupun kau telah tiada

Bersemarak cintamu selamanya

Ya Rasulallah

Kau tinggalkan kami warisan yang abadi

Dan bersaksilah sesungguhnya

Kami merinduimu

 

song by inteam — pemergianmu